Menulis Kreatif

Apa Itu Menulis Kreatif? Panduan Lengkap untuk Pemula

Menulis kreatif adalah bentuk “seni” yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan pikiran, emosi, dan ide mereka melalui kekuatan kata-kata. 

Saya yakin, semua orang pasti bisa menulis. Namun, tidak banyak orang yang mampu memberikan “jiwa” untuk tulisannya. 

Maka dari itu, seni menulis ini harganya mahal! Pasalnya, penulis harus bisa merangkai kata sesuai dengan kebutuhan, dilengkapi dengan imajinasi yang dapat menarik pembaca untuk ikut masuk ke dalam dunia imajinasi itu. 

Sehingga pembaca rasanya seperti terhipnotis dan bersedia melakukan tindakan lanjutan (misalnya membaca tulisan di Chapter berikutnya). 

Meskipun sebelumnya saya sudah menjelaskan cara menulis untuk pemula secara umum, namun pada halaman ini, saya hanya akan fokus memperdalam penjelasan tentang penulisan kreatif. 

Intinya, saya ingin membantu para budiman dan budiwati untuk meningkatkan kreativitas berdasarkan kebutuhan penulisan.

Apa Itu Menulis Kreatif?

Mengutip penjelasan Creativewritingedu.org, menulis kreatif adalah aktivitas menulis apapun yang menggunakan teknik sastra (literatur), baik untuk tulisan fiksi maupun nonfiksi. 

Tentunya, penulisan kreatif ini melibatkan komposisi dan ekspresi yang orisinil dari masing-masing penulis. 

Pernah membaca karya tulis sastrawan Indonesia? 

Saya sendiri sangat mengagumi tulisan-tulisan dari Alm. Sapardi Djoko Damono, terutama untuk bukunya yang berjudul Hujan Bulan Juni

Karena tulisan kreatif ini menggunakan teknik sastra, otomatis tulisan apapun yang dikategorikan sebagai sastra sudah pasti merupakan tulisan kreatif. 

Namun, menulis kreatif tidak selalu membuat novel, cerita pendek (cerpen), atau puisi saja.

Jangkauannya lebih luas lagi, hingga ke penulisan naskah drama atau teater, biografi, bahkan lirik lagu juga banyak yang menyebutnya masuk ke dalam sastra. 

Terlebih, perlu diingat bahwa penulisan kreatif berbeda dengan penulisan formal atau ilmiah, ya teman-teman!

Tulisan kreatif memang ditujukan untuk menyampaikan “pesan,” untuk membangun emosi dari setiap kata yang ada. 

Sedangkan untuk tulisan formal seperti artikel dan jurnal lebih ditujukan untuk memberikan “data faktual,” sehingga cara menulisnya pun cukup berbeda. 

Jenis-Jenis Penulisan Kreatif

Seperti yang sudah saya jelaskan, meskipun menggunakan teknik sastra, namun penulisan kreatif ini jangkauannya cukup luas. 

Anda yang mungkin tertarik untuk masuk ke dunia tulisan kreatif, mungkin bisa mulai mencoba beberapa jenis literatur di bawah ini:

1. Tulisan Fiksi

Tulisan fiksi adalah tulisan yang dibuat berdasarkan pikiran dan imajinasi sang penulis.

Meskipun begitu, tidak sedikit saya menemukan cerita fiksi yang sebenarnya terinspirasi berdasarkan kisah nyata.

Namun demi membangun emosi yang lebih berkesan, penulis biasanya menambahkan “bumbu-bumbu” drama dan konflik di dalamnya, supaya pembaca bisa lebih terikat lagi dengan cerita yang dihadirkan. 

Tulisan fiksi ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori, yakni:

Novel

Kalau membicarakan tentang novel, rasanya kita sudah tidak asing lagi, ya! 

Kita pasti paham bagaimana cara menggambarkan sebuah novel.

Yap, sebuah buku dengan berlembar-lembar halaman, memiliki alur cerita yang sangat lengkap dan kompleks, dan memiliki beberapa sub bab untuk membantu pembaca memahami alur cerita. 

Cerita Pendek

Cerita pendek atau cerpen ini bisa dibilang versi “mini” dari novel. 

Tulisan kreatif ini tetap ditulis menggunakan alur cerita yang sama seperti novel, yaitu adanya orientasi (pengenalan tokoh) > permulaan konflik > klimaks (puncak konflik) > anti klimaks (konflik mereda) > resolusi (penyelesaian). 

Namun, cerpen hanya ditulis dalam beberapa ribu kata saja. Mungkin 5000 kata itu sudah masuk ke jumlah kata maksimal dari tulisan ini.

Flash Fiction

Sedangkan Flash Fiction, ini merupakan karya tulis sastra yang sangat pendek (biasanya hanya berkisar 300 sampai 1000 kata). 

Meskipun begitu, Flash Fiction tetap memiliki elemen-elemen cerita, seperti penokohan, konflik, dan resolusi. 

Tantangan yang paling umum bagi penulis kreatif ini harus mampu menyampaikan pesan yang sangat singkat, namun mengandung emosi yang kuat. 

2. Puisi

Jikalau engkau setangkai mawar merah indah

Biar aku menjadi duri mu

Bukan untuk menyakiti

Namun pelindung dari segala kebusukan dunia ini – Icha, 2024

Itu adalah salah satu contoh menulis kreatif puisi bebas. Masih ada lagi jenis lainnya, yaitu haiku dan soneta. 

Kalau haiku, tulisan ini hanya mengandung 3 baris saja. Sedangkan soneta memiliki 14 baris. 

Salah satu soneta yang paling saya suka sampai hari ini adalah “Sonnet 116” karya William Shakespeare. 

Sonnet 116 - William Shakespeare

Itu adalah soneta yang memiliki makna bahwa “cinta sejati dan kekuatannya abadi.” Saat pertama membacanya, saya merasa seperti ada getar “romansa” di setiap baitnya.

Seperti itulah tulisan kreatif.

Terkesan mudah, namun sebenarnya sangat sulit untuk merangkai kata yang dapat membangkitkan emosi dan rasa pembaca.  

3. Drama

Romeo dan Juliet - William Shakespeare

Menulis kreatif juga mencakup pembuatan naskah teater dan skenario film. 

Pernah mendengar judul film atau cerita fiksi Romeo dan Juliet? Sebenarnya, ini adalah salah satu karya drama atau teater William Shakespeare, yang dipentaskan pada tahun 1597

Jika Anda tertarik untuk mencoba menulis kreatif, tidak ada salahnya mendalami literatur yang satu ini. 

Terlebih, sekarang sudah ada banyak kantor produksi film yang membutuhkan naskah-naskah kreatif untuk ditayangkan ke layar kaca. 

4. Nonfiksi

Penulisan kreatif juga diterapkan ke dalam tulisan-tulisan nonfiksi seperti esai dan biografi. 

Dikatakan nonfiksi karena memang tujuannya memberikan pesan berdasarkan informasi faktual.

Namun, terkadang ditambahkan argumen dari sang penulis sehingga dapat menimbulkan diskusi lanjutan. 

Manfaat Menulis Kreatif bagi Pemula

Jadi, apakah semua penulis sudah pasti harus menulis kreatif? Tidak juga! 

Di atas tadi, saya sudah menjelaskan bahwa ada perbedaan cara menulis kreatif dengan cara menulis formal. Jadi, semuanya tergantung minat Anda sebenarnya. 

Jika Anda memang benar-benar ingin serius mendalami penulisan kreatif ini, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan.

Bahkan manfaat inilah yang dapat membuka jalan peluang menulis lainnya untuk mendapatkan penghasilan. 

Meningkatkan Keterampilan Bahasa dan Ekspresi Diri

Saya juga sudah menyebutkan di atas tadi, bahwa saya yakin semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang mampu memberikan emosi untuk tulisannya. 

Ketidakmampuan itu bukan hal yang mutlak, dan tentu bisa dikembangkan secara perlahan. 

Semakin sering berlatih menulis kreatif, maka keterampilan bahasa yang Anda miliki pun juga akan semakin meningkat. 

Hingga nantinya Anda akan berada di titik bahwa membuat tulisan kreatif adalah cara untuk mengekspresikan diri. 

Sarana untuk Menyampaikan Ide dan Emosi

Tulisan memang selalu bisa menjadi sarana untuk mencapai tujuan, salah satunya adalah menyampaikan ide. 

Tulisan ibarat media komunikasi yang paling efektif untuk menuangkan keresahan, pikiran, hingga emosi. 

Pembaca pun akan ikut larut dalam atmosfer dari tulisan yang dibacanya (dengan catatan, tulisan tersebut berhasil mengguncang emosi pembaca). 

Jadi tidak heran kalau tulisan kreatif masih sangat dibutuhkan sampai saat ini.

Mau secanggih apapun teknologi yang ada, tulisan akan terus menjadi sarana untuk menyampaikan ide dan emosi. 

Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas

Setiap orang pasti memiliki imajinasi unik yang dapat dituangkan ke dalam tulisan. 

Akan tetapi “cara penyampaian” yang dilakukan pasti berbeda-beda. Sehingga kita bisa memilah, mana tulisan imajinatif yang berkesan dan mana yang tidak. 

Untuk itu, dengan terus berlatih menulis kreatif, maka imajinasi dan kreativitas Anda akan semakin kuat lagi. Ini akan membuat pembaca terus ingin terikat dengan karya tulis Anda. 

Membangun Kebiasaan Menulis Rutin

Semakin nyaman dengan proses menulis Anda, maka Anda akan semakin rutin menulis nantinya. Ini akan menjadi kebiasaan yang bagus.

Kemampuan berbahasa, merangkai kata, dan melibatkan makna dan emosi akan sangat mudah untuk Anda lakukan. 

Cara Mulai Membuat Tulisan Kreatif 

Bagaimana? Sudah mulai siap menulis kreatif? 

Tenang, saya akan berikan beberapa cara yang bisa Anda coba untuk memulainya.

Semua cara-cara ini bahkan sudah pernah saya lakukan di masa perkuliahan dulu (awal di mana saya masih sama sekali tidak paham dengan alur kepenulisan).

Jadi, kita akan coba dengan cara yang sama, namun saya yakin ini sangat membantu bagi pemula. 

1. Mengingat Kejadian atau Peristiwa Pribadi yang Membangkitkan Emosi

Disclaimer dulu, emosi yang saya maksud di sini bukan hanya perasaan marah saja. Namun juga emosi lainnya seperti senang, sedih, kecewa, takut, dan lainnya. 

Kenapa saya meminta Anda untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang membuat emosi?

Karena dengan pengalaman lah, seseorang bisa menjadi penulis hebat bahkan lebih jauh lagi bisa menjadi seorang filsuf! Sungguh, ini tidak bohong. 

Karena pengalaman pribadi tidak hanya 1 atau 2 momen saja, maka ide tulisan yang Anda miliki pun juga sangat banyak. 

Sederhana saja, misal seperti kejadian makan nasi goreng di suatu tempat yang baru pertama kali Anda kunjungi. 

Saat melihat pedagang nasi goreng tersebut ternyata sudah masuk usia lansia dan masih terus semangat berjualan, Anda jadi tersentuh hatinya.

Lalu berjanji pada diri sendiri untuk tidak boleh patah semangat dalam bekerja atau mencari ilmu. 

Ide sesederhana itu sudah bisa Anda jadikan sebuah karya tulis kreatif yang keren!

2. Mengenal dan Mempelajari Genre Tulisan

Setelah mengingat kejadian dan peristiwa yang membangkitkan emosi, Anda mungkin bisa mulai menelaah, kira-kira apa peristiwa yang paling sering terjadi di kehidupan Anda. 

Apakah soal kehidupan? Percintaan? Mistis atau horor? Atau lainnya?

Mengenal dan mempelajari genre tulisan membantu Anda membentuk “gaya penulisan” yang khas dari diri Anda sendiri. 

Genre tulisan bukan hanya tentang percintaan dan horor saja, masih ada genre lainnya yang bisa Anda pelajari, seperti fantasi, fiksi sains, drama, thriller, dan masih banyak lagi.

Setelah mengenal genre-genre tersebut, Anda mulai bisa menentukan mana yang paling sesuai dengan minat yang dimiliki.

Jadi, Anda bisa lebih fokus membuat tulisan untuk genre itu. 

Namun, tidak ada aturan bahwa seorang penulis hanya boleh menulis satu genre saja.

Eksplor semuanya sehingga imajinasi dan kreativitas Anda akan terlatih semakin kuat. 

3. Banyak Membaca

Membaca adalah jembatan ilmu.

Dengan banyak membaca tulisan dan karya-karya penulis lain, Anda bisa mendapatkan inspirasi yang lebih baik. 

Semakin banyak membaca, ide-ide cemerlang yang bisa dituangkan ke dalam tulisan kreatif pun akan semakin banyak. 

Selain itu, tulisan-tulisan penulis lain yang kita baca juga sangat membantu dalam menemukan kota kasa baru.

Jadi, tulisan Anda tidak hanya mengulang kata yang itu-itu saja. 

4. Latihan Menulis Secara Rutin

Dalam dunia menulis, memiliki teori saja tidak cukup.

Anda perlu berlatih menulis secara rutin untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dalam menyampaikan pesan melalui tulisan. 

Semakin sering menulis, maka ide-ide rasanya akan mengalir begitu saja ke dalam tulisan yang Anda buat.

Nantinya tidak akan terasa, Anda sudah menulis hingga ribuan kata!

Luangkanlah setidaknya waktu 60 sampai 90 menit setiap harinya untuk membuat tulisan.

Baca dan resapi kembali setiap kata yang Anda tulis, sampai Anda benar-benar merasa puas dengan hasilnya. 

5. Jangan Takut Membuat Kesalahan

Sekelas Chairil Anwar pun pasti pernah membuat kesalahan saat menulis. Apalagi kita semua yang baru pertama kali belajar menulis kreatif. 

Ingat, kesalahan itu bukan aib!

Kesalahan saat menulis itu sangat normal, dan itu memang bagian dari proses. 

Jadi, jangan pernah takut membuat kesalahan dalam menulis.

Menulislah karena memang kamu memiliki pesan yang perlu disampaikan ke khalayak umum. 

Jangan batasi imajinasi dan kreativitas Anda, menulis lah… Tuangkan semua ide dan pikiran Anda ke dalam kata-kata magis!

Kesalahan Umum Penulis yang Wajib Dihindari

Semua penulis pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun kalau soal membuat kesalahan, ada beberapa hal yang umum sekali dilakukan.

Bahkan saya juga pernah melakukannya, hehehe…

Untuk itu, supaya tidak mengulangi kesalahan yang saya atau penulis lain lakukan saat masih pemula, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda hindari:

Perfeksionisme

Wajar kalau Anda ingin hasil yang sempurna.

Wajar kalau berharap tulisan yang dibuat memenuhi ekspektasi Anda.

Namun, menjadi perfeksionis di masa awal sebagai penulis bisa dibilang justru berbahaya, karena Anda akan mengalami kebuntuan dan kekecewaan yang mendalam jika ada bagian yang kurang sempurna. 

Perfeksionis hanya akan membunuh kreativitas dan mental Anda. Itu tidak perlu dilakukan. 

Mengalirlah seperti air. Jangan terpaku hanya dengan satu format penulisan. Anda yang menjadi penulis, Anda juga yang mengenal bagaimana gaya penulisan Anda. 

Tidak Membaca Karya Orang Lain

Bisa dibilang, dulu saya lebih suka menulis ketimbang membaca karya orang lain.

Namun, ini justru membuat diri saya merasa sombong, seolah tidak membutuhkan ilmu dari orang lain. 

Jangan seperti saya dulu, Anda perlu membaca banyak karya orang lain.

Buku, jurnal, artikel, atau hanya tulisan keluarga dan teman Anda di Status WhatsApp atau Twitter pun tidak jadi masalah. 

Intinya, jangan sampai berhenti membaca!

Tidak Berani Bereksperimen

Mencoba gaya baru dalam kepenulisan itu sangat penting! 

Memang, menjadi ahli dalam bidang penulis tertentu baik untuk branding diri. Namun, jangan membatasi diri Anda untuk mencoba gaya atau genre tulisan baru. 

Semakin banyak bereksperimen, maka akan semakin banyak juga pengalaman menulis yang Anda miliki. 

Kesimpulan

Akhirnya, sampai sampai juga di kesimpulan. Jadi, menulis kreatif adalah aktivitas menulis yang menggunakan teknik sastra, dengan tujuan memberikan pesan yang dapat membangkitkan emosi pembaca. 

Baik novel, cerpen, puisi, naskah film/drama atau biografi, semuanya masih berhubungan dengan kreativitas. Sekarang, tinggal Anda yang menentukan ingin fokus di jenis dan genre tulisan mana dulu. 

Hindari juga kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan penulis pemula.

Jadilah penulis yang tidak membatasi ide dan kreativitas, sehingga Anda nantinya akan menjadi seorang ahli yang akan banyak dicari orang karena karya yang cemerlang.